Rabu, 27 Desember 2017

Menjaga Keistiqomahan


Menjaga keistiqomahan

Istiqomah sebuah kata yang sangat mudah diucapkan oleh siapapun, bahkan terkadang ini dijadikan suatu do’a seorang muslim dengan muslim yang lain. Sering kita dengar bahkan kita dapatkan suatu kalimat, “Semoga bisa istiqomah ya..!!” atau “Tetap istiqomah ya.....” dan masih banyak lagi. Terkadang kata istiqomah dianggap angin berlalu karna seringnya kita mendapatkan kata-kata istiqomah,namun sangat disanyangkan suatu keistiqomahan  tidak kita pegang teguh era-arat dan kita jalani dalam sehari-hari.
Saya pernah menadapatkan tausiah dari sosok ustadzah di pondok pesantren, beliau berkata,  “Sosok sebenarnya seorang santri bukan dalam pondok, akan tetapi ketika ia berada di rumah, bahkan ketika berada di luar sana atau ketika lulus pondok, karena apa??? Karna jika ia dalam lingkungan pondok dan ia melakukan banyak kebaikan, tak heran lagi karna ia berada dalam lingkungan yang baik dan mendukung untuk melakukan kebaikan, berbeda halnya ketika berada diluar sana, banyak sekali cobaan dunia yang sangat mengiurkan, lalu mampukah kalian bertahan..??? mampukah kalian tetap istiqomah dijalan-NYA...????”
Sungguh benar apa yang diucapkan ustadzah. Saya akui untuk beristiqomah dijalan-NYA memang tak semudah apa yang diucapkan, namun tak ada salahnya memaksakan diri agar selalu berada di jalan-NYA. Suatu kebaikan atau amalan kalau tidak dikerjakan tidak akan terjadi. Jadi mulailah memaksakan diri untuk terus melakukan kebaikan.
Mirisnya hati ini melihat alumni pondok pesantren yang telah menyulap dirinya dengan berpakaian tapi telanjang(tipis, ketat membentuk tubuh dengan warna yang sangat mencolok), mengupload fotonya di sosmed dengan bangganya dan masih banyak lagi hal-hal yang tak sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim maupun muslimah.
Akan saya paparkan beberapa do’a agar kita selalu diberi keistiqomahan.
يا مقلب القلوب ثابت قلبي على دينك.....
يا مصرف القلوب صرف قلبي على طائتك....
“Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu...,
Wahai Robb yang memalingkan hati hamba-NYA, palingkanlah hatiku diatas ketaatan kepada-Mu...”
رَبناَ لاَتُزِع قلوبناَ بعد اِذ هديتَناَ وهب لنا من لدُنكَ رحمة, اِنكَ انتَ الوهابُ.
“Ya Robb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”[1]
ربناّ اِنك جامعُ الناسِ ليومٍ لا ريب فيه, ان الله لايخلف الميعادَ
“Ya Robb kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya,” Sungguh, Allah menyalahi janji.”[2]
Mungkin hanya ini do’a-do’a yang dapat saya tulis karna sedikitnya waktu,,,,,*....*bersambung,,
Sebelumnya saya mohon maaf atas kekurangan dalam tulisan saya,,
#maklumbarubelajar.
#to:MyfriendsRA26TetapIstiqomahdijalanAllah..jagaiffah,,



[1] QS. Ali Imran:8
[2]QS. Ali Imran:9

Minggu, 12 November 2017

Resensi Kitab Al Khilaf Fi Al Ahkam

TUGAS RESENSI KITAB
AL KHILAF FI AL AHKAM

  DISUSUN OLEH
HURIN’IN HIMMATUL HUSNAYAIN




الكتاب :الخلاف فى الأحكام
المؤلف :أبى جعفر محمد الطوسى
الجزء:1
المجموع :فقه الشيعه الى القرن الثا من
تحقيق :جما عة من المحققين
سنة الطبع :جماد الآخرة 1407
النا شر :مؤسسة النشر الإسلامى

Sekilas tentang penulis
         Beliau adalah pembesar kaum syi’ah, seorang ahli hadist dan dan faqih menurut orang syi'ah. Beliau penulis dua kitab dari empat kitab utama umat syi’ah, kitab   At Tahdzib dan Al Istibshar.
A.    Riwayat Hidup
       Nama lengkap beliau Muhammad bin Hasan bin Ali bin Hasan. Lahir pada bulan Romadhan tahun 385 H di Khurasan.
       Beliau mendapat gelar Abu Ja’far, sebagaimana Syaikh Khulaini dan Syaikh Syaduq, jadi Syaikh Thusi dijuluki sebagai Abu Ja’far.
Pada tahun 408 H, tepatnya pada usia 23 tahun beliau melakukan perjalanan menuju Irak, selama 5 tahun menjadi murid Syaikh Mufid, selama 3 tahun menjadi murid Ibnu Ghazairi, Ibnu Hasir Bazazi, Ibnu Abi Jayyid dan Ibnu Sholat.
      Khalifah Abbasi Al Qaim Biamrillah Abdullah bin Qadr Billahi Ahmad memberikan posissi trertinggi kepada Syekh Thusi sebagai ulama kalam Baghdad dan memiliki 300 murid ulam terkemuka.
B.     Keluarga Syaikh Thusi
·         Hasan Makni bin Abu Ali : Putra Syaikh Thusi (tinggal di Najaf dan sampai derajat Marja’iyah Syi’ah).
·         Muhammad : Cucu Syekh Thusi (Marja’ terkemuka syi’ah di Najaf).
C.    Derajat Keilmuan Syaikh Thusi
·         Seorang ahli fiqih syi’ah
·          Tidak ada yang mengkritisi pemikirannya kecuali Ibnu Idris
D.    Guru Syaikh Thusi
     Mirza Husain Nuri dalam kitab Mustadrakwasail as Syi’ah menyebutkan guru beliau ada 37 orang.  Beberapa diantara mereka menjadi sosok penukil hadist.
·         Syekh Abu Abdullah Ahmad bin Abdul Wahid
·         Syekh Ahmad bin Muhammad bin Musa
·         Syekh Abu Abdillah Husain bin Ubaidillah bin Ghadhairi
·         Abu Abdulloh bin Muhammad bin Nu’man
E.     Murid Syaikh Thusi
     Beliau memiliki murid lebih dari 300 murid yang berhasil menjadi mujtahid syi’ah.
·         Adam bin Yunus bin Abi Muhajir Nasifi
·         Abu Bakar Ahmad bin Husain
·         Zain bin Ali bin Husain Husaini
·         Sa’ddin bin Baraj
·         Mansur bin Husaini Ali
·         Dan masih banyak lagi
F.     Karya Syaikh Thusi
     Beliau memilki banyak karya berharga dalam bidang agama, seperi fiqih, kalam, Tafsir dan lain lain.
·         Rijal  Thusi
·         Ikhtiyar Ma’rifatu Rijal
·         Al Ghaibah
·         Tahdzibul Ahkam
·         Al Khilaf  fi Al Ahkam
·         Dan masih banyak kitab-kitab yang lain.
G.     Wafat Syaikh Thusi
     Syaikh Thusi tinggal di Najaf selama 12 tahun, Lalu beliau wafat pada malam senin, 22  Muharram 460 H. Murid- murid beliau memandikan beliau dan menguburkannya di rumah dan sesuai wasiatnya rumah yang ditinggalinya agar dibangun masjid.

Sekilas tentang kitab Khilaf fil Ahkam
      Kitab ini disebut juga Masil al Khilaf. Syekh Thisi menulis kitab ini dengan susunan fiqih dan penulisannya dilakukan sebelum kitab At Tahdzib dan al Isthibshar. Kitab ini berisi semua perselisihan fiqih di madzab ahlu sunnah dan menjawabnya dengan jelas. Tidak ada keraguan bahwa  buku Al Khilaf adalah salah satu buku terkenal, karna penulis buku  ini Syekh Abu Ja’far Muhammad Ibnu Al Hasan At Thusi.

Tujuan penulisan buku
      Menemukan pandangan yang benar yang sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah.


NB:Diambil dari beberapa sumber tentang syaikh Thusi
       *ditulis hanya untuk memenuhi tugas akademik*
                   *BY:_____039930*






Kawan..., silahkan tinggalkan pesan...

Nama

Email *

Pesan *