Sabtu, 28 Juli 2018

Menahan Amarah

Emosi.... tentu hal yang wajar. dan tentunya pernah dirasakan semua orang...
namun, tak semua orang mampu tuk meluapkannya....
Dan.... ketika ada sosok insan berusaha tuk menahan gejolak amarah yang ada dalam diri..... sungguh sesak rasanya... hingga tak tertahan lagi air mata ini pun mengalir sedikit demi sedikit.......
 Tak salah tuk meneteskan air mata ........., asal tak membalas diri tuk menyakiti orang lain.
 

Kamis, 19 Juli 2018

rencana Allah lebih baik

Ketika kita berusaha mengejar dan mendapatkan apa yang kita inginkan
 dengan berbagi cara yang kita mampu lakukan.....
 namun, Allah berkehendak lain....
 sedih....., iya sedih....,namun tetaplah menata hati dan wajah agar tetap nampak tenang dan indah....
 karna.... yakinlah rencana Allah lebih baik daripada rencana hamba-Nya...
 ada hikmah dibalik rencana kita yang gagal......

#menenangkanhati

Selasa, 17 Juli 2018

berusaha tuk bangkit

lagi-lagi..
ku terjatuh.... dan terjatuh lagi.....
tak hentinya air mata ini terus mengalir....
menyaksikan dan merasakann perjuangan ini.......
ingin rasanya berkata "Cukup" tuk semua penderitaan dan kelelahan yang ku rasakan......
namun, ku berusaha menenangkan diri...., bahwa perjuangan dan penderitaan dalam menuntut ilmu tak sebanding dengan perjuangan penuntut ilmu para ulama terdahulu.....
dan....., setiap penuntut ilmu pasti merasakan berbagai cobaan dan ujian di dalamnya.... dan setiap dari mereka memiliki perbedaan pula dalam cobaan dan ujian.....
ada dari segi ekonomi, masalah teman, guru, kemampuan, perasaan dan masih banyak lagi..
#hadirkan niat ikhlas dalam menuntut ilmu
#semoga mampu bertahan

Selasa, 10 Juli 2018

Muslimah..., berjuanglah di dunia untuk mencapai kebahagian di akherat


Berjuang di dunia...?? Maksudnya apa ya?? Apakah berjuang untuk mendapatkan cinta sang lelaki idaman atau berjuang untuk menjadi wanita yang memiliki paras yang indah dan tubuh yang ideal atau berjuang untuk menjadi orang yang terkenal yang dikagumi banyak orang karna paras wajahmu? Tidak... bukanlah perjuangan itu yang dimaksud, namun perjuangan wanita muslimah untuk menjalankan kewajiban yang diberikan Allah kepadanya serta berusaha untuk menjahui larangan Allah.
Tahukah engkau wahai wanita muslimah lagi mu’minah......
Kedudukanmu di surga lebih baik daripada bidadari surga, paras wajahmu lebih cantik daripada bidadari surga, engkau akan menjadi ratu diantara bidadari-bidadari surga, karena wanita mu’minah untuk mencapai surga Allah tidaklah mudah, ia harus melaksanakan kewajiban-kewajiban yang Allah berikan dan menjahui larangan Allah yang Allah tetapkan. Berbeda halnya dengan bidadari surga yang memang sudah ditetapkan untuk tinggal di surga.
Di tengah kehidupan yang penuh dengan kenikmatan yang mengoda jiwa dan imannya, ia harus tetap bersabar karna ia mengetahui Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya, sekecil apapun itu. Ia juga mengetahui bahwa Allah telah melarang perbuatan bermaksiat kepada-Nya. Ia menjaga diri dan hati dari hal-hal yang membuat murka-Nya.
Jadilah pejuang wanita tangguh yang berjuang untuk menjaga kewajiban dan larangan yang Allah berikan, disaat wanita yang lain berbahagia memamerkan aurotnya di depan umum, berkasih dengan lawan jenis, hubungan yang tak ada batas antara laki-laki dan perempuan, tak pernah menahan haus dan dahaga di siang hari, mengisi hari-hari dengan kesenangan dan kenikmatan duniawi belaka, dan perbuatan-perbuatan yang sama sekali tak mendekatkan dirinya kepada Allah.
Wahai wanita muslimah lagi mu’minah.............
Tetap kerjakan kewajiban dan larangan yang Allah berikan....
Tetaplah menjaga puasa senin-kamis mu, puasa daud mu, puasa ayyamul bid mu, dan puasa-puasa sunnah lainnya.
Tetaplah menjaga sholat fardhu mu, sholat nawafil, sholat witir, sholat dhuha dan sholat sunnah lainnya....
Ukhty..., persingkatlah tidur malam mu dan tunaikanlah sholat tahajud...
Ketika orang-orang berada diatas kasur-kasur yang empuk dan selimut yang tebal yang menutupi tubuhnya dan sesekali terbangun, kemudian menarik selimut hingga beberapa kali ia lakukan, namun ia tak beranjak untuk mengambil air wudhu karna dinginnya cuaca pagi hari.....
Jadilah engkau salah satu orang yang terbangun dan bergegas mengambil air wudhu, kemudian menghidupkan malam hari dengan sholat tahajud dan tilawah qur’anmu, di tengah cuaca dingin yang menusuk setiap tulang rusuk.....
Ukhty...., taatilah peraturan yang kamu hadapi saat ini....., selama tak menyimpang dari syari’at Allah yang Allah tetapkan, apapun provesimu..... santri, anak, ataupun istri untuk suami mu.....
Taatilah Robbmu......
Tatilah kedua orang tuamu.....
Taatilah ustadz dan ustadzahmu.....
Taatilah pembimbingmu....
Taatilah suamimu....
Lakukan semuanya karna Allah...., kelak Allah akan memberikan balasan yang begitu indah dari apa yang telah engkau perbuat.
Ukhty...., jagalah akhlaq mu dimana saja kamu berada...
Ukhty...., istiqomahlah dalam segala hal, dimana pun dan kapan pun.....
Jadilah wanita yang sering menangis karna takut kepada Allah...
Berlemah lembutlah kepada orang lain dan sedikitlah berbicara.
Jauhilah dari perangai yang kasar, lalai, bodoh, suka berteriak, pemarah, usil, kikir, egois, berperasangka buruk kepada orang lain.
Teringat ayat qur’an yang memberikan janji kepada laki-laki dan perempuan mu’min akan diberikan balasan kehidupan yang lebih baik daripada dunia dan seisinya dan akan diberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.
Allah berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيوةً طَيِّبَةً ج وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (97)
“ Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An Nahl: 97)

#menasehatidiriyangpenuhdosa,



Senin, 02 Juli 2018

Sebab-Sebab Lemahnya Iman



Iman seseorang terkadang naik dan terkadang turun. Dan hal ini telah menjadi lumrah bagi manusia, namun diri kita sendiri yang dapat menumbuhkan semangat kita dalam beramal sholeh. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk berdo’a agar diberi keistiqomahan dalam beramal, ditetapkan hatinya di atas agama Allah yang benar dan do’a lainnya yang berkaitan dengan perkara ini.
Selain do’a yang kita panjatkan kepada Allah, kita juga harus mengetahui apa sich penyebab lemahnya iman seseorang.
Akan saya sebutkan beberapa sebab lemahnya iman.
1.      Kurang Ikhlas
2.      Konsistensi Emosional
3.      Minimnya Pendidikan Mental
4.      Dangkalnya Pemahaman Tentang Arti Ibadah
5.      Lalai Dalam Melaksanakan Ibadah Sehari-hari
6.      Sedikit Menuntut Ilmu
7.      Futur yang Terus-menerus
8.      Lemah
9.      Kurang Introspeksi Diri
10.  Mengabaikan Tugas Kalbu
11.  Tidak Stabil
12.  Sibuk Dengan Aib Orang Lain
13.  Perhatian yang Lebih Pada Diri (fisik)
14.  Tidak Suka Bermusyawarah
15.  Menyia-nyiakan Waktu
16.  Banyak Tertawa
17.  Perbuatan Dosa Khulwah
18.  Lalai Dalam Mermperbarui Iman
19.  Lemahnya Hubungan Antara Penuntut Ilmu Dengan Para Ulama
20.  Bergaul Dengan Orang yang Pengangguran
21.  Bercita-cita Rendah
22.  Tidak Mengetahui Kemampuan dan Potensi Diri
23.  Kurang Menyukai Pahala
24.  Banyak Tuntutan Hidup Tapi Tidak Memiliki Kemampuan
25.  Berlebihan Dalam Hal yang Halal[1]

Semoga bermanfaat.......






[1] Husain Muhammmad Syamir, 31 Sebab Lemahnya Iman, pent. Darur Haq.

Minggu, 01 Juli 2018

Nasehat dan Motivasi Menuntut Ilmu


Kaifa haluk sobat.....
Semoga engkau dalam keadaan sehat jasmani dan rohani...
Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah dan dalam ketaatan kepada-Nya.....,  amiiin
Sobat...,
Bagaimana perjalananmu dalam menuntut ilmu???
So pasti tetap semangat.....
Saya punya beberapa kata-kata mengenai penuntut ilmu yang saya ambil di dalam buku, sekedar berbagi sebagai motivasi dan nasehat. Semoga bermanfaat sobat............

Al Hafidz Abu Umar bin Abdil Barr memaparkan dalam kitab beliau, Jami’ Bayan Al Ilmi wa Fadhlihi, “Diantara syair-syair adab menuntut ilmu yang paling bagus yang saya ketahui adalah yang didasarkan kepada Al Lu’lui dari Rajaz, dan sebagian ulama menyandarkannya kepada Al Ma’mun.”:
Ketahuilah, sesungguhnya ilmu itu didapat dengan belajar, menghafal, mendalami, dan memahaminya.
Ilmu adakalanya dilimpahkan kepada orang yang masih belia dan ditahan dari yang telah dewasa.
 Sesungguhnya, seseorang dilihat ketika masa mudanya, bukan karna kedua kaki dan tangannya.
Lisannya dan hatinya senantiasa terpatri di dadanya, dan itulah kemuliaan akhlakya
Ilmu itu hanyalah dengan memahami, berdiskusi, belajar, memikirkan  dan beradu argumen
Maka adakalanya seseorang sanggup menghafal, mengutip nash, dan meriwayatkan kata-kata
Namun ia tidak mendapatkan bagian dari apa yang diajarkan oleh seorang yang berilmu lagi beretika
Adakalanya seseorang mempunyai semangat dan hasrat yang kuat terhadap ilmu dan hafalannya dengan hati yang renta
Ia lemah dalam hafalan dan riwayat hingga tidaklah ia mampu meriwayatkan apa pun jua
Sedangkan yang lain diberi hafalan tanpa kesulitan yang ada dalam sanadnya
Ia hanya menyimpannya di hati tanpa menyelaminya, tidaklah ia mencoba untuk mendalaminya
Maka, carilah ilmu dan pindahkanlah dalam mencarinya, dan ilmu tidak akan bernilai tanpa adanya tata krama
Adab terbaik adalah dengan diam yang baik, karena dalam ucapan terdapat sebagian dosa
Jadikanlah pekerti yang bagus sebagai jalan hidupmu, sebagai alasan engkau layak dipuji atas apa yang engkau tinggalkan
Apabila ada sebuah pertanyaan terjadi di tengah orang banyak, dan pertanyaan itu sudah banyak dan pertanyaan itu sudah banyak diketahui dalam ilmu dan jawabannya
Maka janganlah engkau tergesa-gesa dalm menjawabnya, hingga engkau lihat yang lainnya berbica
Betapa banyak orang menjawab dengn tergesa-gesa, tanpa memahami kecerdasan si penannya
Ia pun diremehkan di kelas pelajaran, dihadapan orang-orang cerdik dan ahliannya
Katakanlah, jika engkau masih bimbang dengan pertanyaan itu, maka engkau belum pantas untuk ditanyai mengenainya
Demikianlah goresan ilmu para ulama, sebagaimana yang dituturkan oleh para hukama
Ketahuilah, engkau lebih layak dan bagus untuk diam, jika engkau belum punya ilmu yang terpelihara
Jauhilah rasa bangga karna sanjungan orang yang menyaksikanmu
Hati-hatilah menjawab pertanyaan dengan kesalahanmu
Betapa banyak jawaban akhirnya berbuah penyesalan
Oleh sebab itu tetaplah dian dan dalam ketenangan
Ilmu yang membuih itu akan dijauhi, ketika ilmu itu melenceng dari tujuan
Tidaklah setiap ilmu yang diberikan itu sementara dan tidak juga lama meskipun engkau berusaha lama menjumlahkannya
Tidaklah yang tersisa atasmu lebih banyak daripada apa yang engkau pelajari dan berpengaruh apa yang diajarkan
Maka jadilah engkau pendengar yang mencoba memahami, meskipun engkau belum sanggup mengerti pembahasan
Ucapan itu ada dua: perkataan yang engkau berusaha pikirkan dan perkataan yang engkau dengar namunn engkau tidak tahu
Setiap perkataan mestilah memiliki jawaban yang berkumpul padanya kebatilan dan kebebaran
Setiap pembahasan pasti memiliki awal dan akhir, maka pahamilah dan daya pikirmu coba hadirkan
Adakalanya kebingungan memiliki keutamaan dari jawaban yang dipaparkan oleh pertanyaan
Senantiasalah membisu dari jawabannya ketika terjadi keraguan dalam kebenaran
Meskipun jawaban yang ternalar itu merupakan perak putih di tengah-tengah para insan
Namun, diam adalah sebaik-baik emas, maka fahamilah semoga Allah menuntunmu dalma adab dan perjuangan.[1]












[1] Sayyid Mukhtar Abu Syadi, Adab- Adab Halaqoh Al Qur’an, pent. AQWAM, hal. 157-160.

Kawan..., silahkan tinggalkan pesan...

Nama

Email *

Pesan *