Jumat, 30 Maret 2018

Yakinlah Kawan............,,



Keyakinan membuat seseorang terus berjuang.....
Keyakinan membuat seseorang terus melangkang ke depan......
Suatu permasalahan atau mungkin tugas kuliah yang menumpuk, hadapilah dengan yakin....
Jalani satu persatu, jangan berdiam diri untuk memikirkan tugas-tugas itu.....
Yakinlah bahwa diri ini BISA dan Mampu....................

Nama Kita adalah Harapan dan Do'a Orang Tua...




Allah menjadikan setiap hamba-Nya itu berpasangan, baik laki-laki dan perempuan, atas dengan bawah, depan dengan belakang, kanan dengan kiri, langit dengan bumi, dingin dengan panas, dan masih banyak dua pasang yang dijodohkan oleh Allah.
Setelah bertemu dua insan dan dibingkai dengan kata pernikahan, mereka memiliki banyak tujuan hidup dan keinginan yang tinggi untuk mencapai keharmonisan rumah tangga dan untuk mencapai hidup bahagia di dunia maupun di akherat kelak. Tak hanya dua insan saja yang akan berjuang meraih keinginan yang indah dan mulia di sisi Allah, namun mereka juga dibantu oleh pasukan mereka kelaknya, yaitu anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Sejak didalam kandungan, sosok bunda akan memberikan hal terbaik untuk anak-anak mereka yang akan meneruskan hidup mereka untuk menyebarkan kebaikan dan selalu melakukan kebaikan di mana dan kapan pun mereka berada. Dari makanan yang bergizi, pola hidup yang sehat, lantunan ayat suci al qur’an setiap harinya, mengajarkan kalimat thoyyibah dan masih banyak hal baik yang lain.
Menjadikan kebahagian tersendiri bagi sosok ayah dan bunda ketika terdengar suara tangisan anaknya. Terasa plong dengan semuanya. Dan kini siap untuk melanjutkan berjuang bersama buah hati tercinta. Tak lupa sosok orang tua juga memikirkan nama terbaik untuk buah hati tercinta. Nama yang diberikan orang tua kepada buah hati adalah sebuah do’a, harapan dan keinginan orang tua. Jika orang tua memberikan nama yang baik, insya Allah anak akan tumbuh dengan baik, selain itu seorang anak juga harus berusaha menjadi sosok orang yang baik, setidaknya bisa berbakti kepada keduanya dan bisa menjadi seperti makna dari nama kita yang indah.
Jangan memberikan nama yang bermakna negatif kepada buah hati kita, karna hal itu terkadang juga berpengaruh pada anak.
#Jazakumullohkepadaabidanumiyangtelahmemberikannamayangbaikuntukbuahhatikalian,19tahunlalu...hinggasekarang
    #039930

Senin, 26 Maret 2018

Curahan Hati Penuntut Ilmu

Merasa diri belum mampu terkadang membuat kita terhalang dari keberhasilan...., namun kita harus bangkit dan semangat yang tinggi untuk mencapai keberhasilan........
Memang sakit rasanya ketika berada di antara orang-orang yang lebih pintar namun diri ini belum mampu...., terkadang diri ini minder dengan kemampuan sendiri......
Tuntutanlah yang membuat seseorang terus melangkah kedepan walau sebenarnya harus berjalan dengan bersusah payah....., harus berjalan dengan tetesan air mata yang terus mengalir.......
Usaha dan pengaduan kepada Allah lah yang menjadi saksi perjuangan kita dalam Menuntut Ilmu....
Ku yakini setelah bersusah payah ini pasti akan ada banyak KEMUDAHAN.........



#Memotivasi diri dalam menuntut ilmu

Kamis, 22 Maret 2018

Semangat Menuntut Ilmu

       Beruntunglah kamu yang dapat menuntut ilmu sampai sekarang, karna tak semua orang dapat merasakan apa yang kamu rasakan sekarang... Tahukah kamu ..??? ini adalah salah satu bentuk kenikmatan Allah yang diberikan kepadamu......, Walaupun sekarang kamu menuntut ilmu itu sebuah paksaan atau perintah dari ortu atau untuk menjaga bakti kita kepada keduanya, Insya Allah suatu saat kamu akan merasakan manisnya menuntut ilmu jika kamu juga berusaha agar mengikhlaskan semuanya...jika kamu bersabar atas cobaan yang diberikan Allah kepada mu.....
     Walaupun kamu merasakan kesulitan dan kesukaran di dalamnya.., Allah pasti akan menolongmu. Sebagaiman yang tertera dalam Qur'an Surat Al Insyirah ayat 6 إنّ مَعَ العُسْرِ يُسْرًا  "Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan" . Dan sebagaimana dalam hadist من سلك طريقا يطلب فيه علماً سهل الله طريقا إلى الجنّة .
#H:3..039930

Selasa, 20 Maret 2018

Mengatur Hati


Mengatur hati ini agar selalu berada di jalan-Nya....
Mengatur hati dan fikiran ketika banyaknya problematika kehidupan....
Menjaga wajah agar tetap nampak bahagia ketika bersedih.... itu bukan hal yang mudah.
Namun, ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita....
Memohonlah kepada Allah agar Dia mempermudah segala urusan kita...., termasuk juga dalam Menuntut Ilmu......
Menangis tak selamanya menunjukkan ia lemah....
Bagiku menangis membuat hati lebih ringan, apalagi diiringin dengan pengaduan kita kepada Allah, Sang Pemberi Jalan Keluar.

#berbagikisah

Minggu, 11 Maret 2018

Pembelajaran Membaca Anak Usia Dini



Pembelajaran Membaca  Anak Usia Dini
Oleh: Hurin’in Himmatul Husnayain*
Kegiatan membaca adalah rutinitas seseorang dalam sehari-hari. Apapun profesinya tidak akan lepas dari kegiatan ini. Kegiatan yang menambah pengetahuan dan banyak manfaat, diantaranya; meningkatkan kualitas memori, melatih menulis dengan baik, meningkatkan hubungan sosial yang baik dan masih banyak lagi.
Tanpa keahlian membaca seseorang tidak dapat menulis. Begitu juga suatu tulisan tidak akan berguna bagi seseorang apabila ia tidak memiliki keahlian dalam membaca. Tidak bisa dibayangkan jika seseorang mengalami buta huruf, setiap susunan kata yang ia lihat terasa tidak berguna, begitu pula dengan tumpukan buku-buku yang ia lihat. Berbeda halnya dengan seseorang yang bisa membaca, setiap buku, majalah, koran dan tulisan dimana ia dapat pasti akan dibaca. Karena ia merasa membutuhkan dan ingin mengetahui tulisan-tulisan atau pengetahuan yang belum pernah ia dapat.
Seseorang perlu memiliki keahlian membaca terutama sejak dini, karena sering kita dapati anak SD belum mampu membaca dengan baik begitu juga banyak dari kalangan orang tua yang buta huruf. Membaca juga merupakan hal yang pertama kali Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu’alaihi Wasallam, yang berbunyi:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan{1} Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah{2} Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia{3} Yang mengajakan (manusia) dengan pena{4} Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya{5}"(Q.S. Al-‘Alaq:1-5)

Memilih Yang Baik
Memiliki buah hati yang pintar, cerdas dan aktif adalah dambaan setiap orang tua. Perlu kita awasi setiap pertumbuhan buah hati kita. Jangan sampai ia tidak mengalami pertumbuhan yang seharusnya dialami oleh anak-anak semisalnya. Ketika anak beranjak untuk belajar berbicara, ajarkanlah anak dengan kalimat-kalimat yang baik. Lalu ajarkan kepada anak untuk membaca, dan ajari pula mereka untuk membaca hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Memiliki anak yang sudah bisa membaca diusia dini merupakan kebanggaan tersendiri bagi para orang tua, meskipun kata-kata yang dibaca masih terbilang sederhana. Terkadang memang membutuhkan waktu lama dan kesabaran dalam mengenalkan huruf-huruf ataupun kata-kata pada anak.
Menjelang tahun ajaran baru, terkadang membuat para orang tua bingung untuk mendaftarkan putra putrinya ke sekolah. Mereka mencari sekolah-sekolah favorit dan berkualitas. Memilih sekolah terbaik untuk buah  hati mereka.
Begitu pula sosok orang tua yang pertama kali ingin memasukan anaknya ke PAUD atau TK. Sebagian orang tua memasukan anaknya ke PAUD atau TK agar anaknya bisa membaca dengan lancar.
Pelarangan Mengajarkan Membaca
Sangat disayangkan dengan adanya keputusan pelarangan mengajarkan membaca pada anak dalam kurikulum PAUD maupun TK, dengan alasan idealnya anak-anak usia PAUD hanya dikenalkan huruf dan angka tanpa harus dipaksa membaca dan berhitung, jadi kegiatan yang berkaitan dalam PAUD kontennya haruslah bermain.
Berdasarkan Permendiknas, kemampuan tertinggi dari anak lulus PAUD atau TK adalah mampu membaca dan menulis nama sendiri.
Untuk mendukung aturan ini, Dirjen Dasmen mengeluarkan Surat Edaran Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Manengah Nomor 1839/C.C2/TU/2009 Perihal: Penyenggaraan Pendidikan Siswa Baru Sekolah Dasar.
Ada 3 hal yang ditekankan dalam surat edaran ini:
1.      Pendidikan di TK tidak diperkenankan mengajarkan calistung secara langsung.
2.      Pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah (PR) apapun.
3.      Setiap SD wajib menerima peserta didik tanpa melalui tes masuk.
Selain pernyataan diatas terdapat juga ungkapan bahwa mengajarkan membaca pada anak balita atau diusia dini dengan paksaan menjadikan anak terbebani.
Namun dilapangan berbeda.  Beberapa Sekolah Dasar yang favorit  tidak sedikit yang melakukan seleksi masuk muridnya dengan membaca, sehingga orang tua yang berkeinginan anaknya masuk ke sekolah favorit harus mengikuti les membaca pada gurunya.
Visi Dan Misi Yang Baik Terus Berjalan
Salah  satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Tegal, KB Qurrota A’yun, banyak anak dari PAUD tersebut ketika melanjutkan ke Sekolah Dasar sudah bisa membaca minimal nama sendiri.
 Ketika dikonfirmasi kepada Ketua Pengelola KB Qurrota A’yun Bapak M . Zenudin, S.Pd, kaitannya dengan pelarangan mengajari calistung pada anak usia dini beliau menyatakan, “Didalam kurikulum PAUD, salah satu Kompetensi Dasar dari anak usia dini adalah memperkenalkan huruf vokal dan konsonan dengan suku kata yang berkaitan dengan nama benda di sekitar kita. Jadi kita bisa ajarkan calistung dengan metode yang disenangi anak-anak.” Seperti yang tercantum dalam visi misi lembaga, bahwa lembaga ini mempersiapkan pendidikan  yang lebih tinggi, maka calistung pun dipersiapkan.
PAUD yang yang didirikan pada tanggal 15 Juli 2008, awalnya diadakan dirumah setiap sore hari dengan metode mengajarkan membaca dengan kartu dan bermain untuk mengenalkan suku kata pada tahap awal, diampu oleh dua orang pengajar, akhirnya telah berkembang. Kini PAUD tersebut telah memiliki tempat tersendiri dan diadakan di pagi hari, pengajarnya bertambah bahkan kini muridnya telah mencapai 49 anak yang terbagi dalam tiga kelas. Selain itu PAUD tersebut telah mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Kota Tegal dengan nomor: 421.1/002/2010 dan diperpanjang dengan nomor : 421.1/065/2017.  Hingga kini pendiri PAUD tetap mengadakan program membaca pada anak, dan hasilnya sangat memuaskan. Rata-rata setelah anak menempuh belajar di PAUD selama tiga tahun, anak dapat membaca dengan baik dan dapat melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar.
Kisah ini menjadi motivasi bagi kita, bahwa tegakkan selalu kebaikan, walaupun penolak ada di berbagai penjuru. Bukankah mengajarkan membaca itu penting? Apakah dengan adanya pelarangan mengajarkan membaca pada usia PAUD akan menjadi penghalang bagi para orang tua untuk memasukkan anaknya ke kurikulum PAUD yang mengajarkan membaca? Apakah dengan adanya pelarangan ini menjadi penghalang bagi pendiri-pendiri PAUD atau TK untuk mengajarkan program ini? Selama ini baik maka tidak perlu khawatir untuk melakukannya. Ajarkan anak untuk membaca selagi dini.
#tugasmenulisartikelbahasaindonesia 



Kawan..., silahkan tinggalkan pesan...

Nama

Email *

Pesan *