Minggu, 11 Maret 2018

Pembelajaran Membaca Anak Usia Dini



Pembelajaran Membaca  Anak Usia Dini
Oleh: Hurin’in Himmatul Husnayain*
Kegiatan membaca adalah rutinitas seseorang dalam sehari-hari. Apapun profesinya tidak akan lepas dari kegiatan ini. Kegiatan yang menambah pengetahuan dan banyak manfaat, diantaranya; meningkatkan kualitas memori, melatih menulis dengan baik, meningkatkan hubungan sosial yang baik dan masih banyak lagi.
Tanpa keahlian membaca seseorang tidak dapat menulis. Begitu juga suatu tulisan tidak akan berguna bagi seseorang apabila ia tidak memiliki keahlian dalam membaca. Tidak bisa dibayangkan jika seseorang mengalami buta huruf, setiap susunan kata yang ia lihat terasa tidak berguna, begitu pula dengan tumpukan buku-buku yang ia lihat. Berbeda halnya dengan seseorang yang bisa membaca, setiap buku, majalah, koran dan tulisan dimana ia dapat pasti akan dibaca. Karena ia merasa membutuhkan dan ingin mengetahui tulisan-tulisan atau pengetahuan yang belum pernah ia dapat.
Seseorang perlu memiliki keahlian membaca terutama sejak dini, karena sering kita dapati anak SD belum mampu membaca dengan baik begitu juga banyak dari kalangan orang tua yang buta huruf. Membaca juga merupakan hal yang pertama kali Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu’alaihi Wasallam, yang berbunyi:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan{1} Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah{2} Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia{3} Yang mengajakan (manusia) dengan pena{4} Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya{5}"(Q.S. Al-‘Alaq:1-5)

Memilih Yang Baik
Memiliki buah hati yang pintar, cerdas dan aktif adalah dambaan setiap orang tua. Perlu kita awasi setiap pertumbuhan buah hati kita. Jangan sampai ia tidak mengalami pertumbuhan yang seharusnya dialami oleh anak-anak semisalnya. Ketika anak beranjak untuk belajar berbicara, ajarkanlah anak dengan kalimat-kalimat yang baik. Lalu ajarkan kepada anak untuk membaca, dan ajari pula mereka untuk membaca hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Memiliki anak yang sudah bisa membaca diusia dini merupakan kebanggaan tersendiri bagi para orang tua, meskipun kata-kata yang dibaca masih terbilang sederhana. Terkadang memang membutuhkan waktu lama dan kesabaran dalam mengenalkan huruf-huruf ataupun kata-kata pada anak.
Menjelang tahun ajaran baru, terkadang membuat para orang tua bingung untuk mendaftarkan putra putrinya ke sekolah. Mereka mencari sekolah-sekolah favorit dan berkualitas. Memilih sekolah terbaik untuk buah  hati mereka.
Begitu pula sosok orang tua yang pertama kali ingin memasukan anaknya ke PAUD atau TK. Sebagian orang tua memasukan anaknya ke PAUD atau TK agar anaknya bisa membaca dengan lancar.
Pelarangan Mengajarkan Membaca
Sangat disayangkan dengan adanya keputusan pelarangan mengajarkan membaca pada anak dalam kurikulum PAUD maupun TK, dengan alasan idealnya anak-anak usia PAUD hanya dikenalkan huruf dan angka tanpa harus dipaksa membaca dan berhitung, jadi kegiatan yang berkaitan dalam PAUD kontennya haruslah bermain.
Berdasarkan Permendiknas, kemampuan tertinggi dari anak lulus PAUD atau TK adalah mampu membaca dan menulis nama sendiri.
Untuk mendukung aturan ini, Dirjen Dasmen mengeluarkan Surat Edaran Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Manengah Nomor 1839/C.C2/TU/2009 Perihal: Penyenggaraan Pendidikan Siswa Baru Sekolah Dasar.
Ada 3 hal yang ditekankan dalam surat edaran ini:
1.      Pendidikan di TK tidak diperkenankan mengajarkan calistung secara langsung.
2.      Pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah (PR) apapun.
3.      Setiap SD wajib menerima peserta didik tanpa melalui tes masuk.
Selain pernyataan diatas terdapat juga ungkapan bahwa mengajarkan membaca pada anak balita atau diusia dini dengan paksaan menjadikan anak terbebani.
Namun dilapangan berbeda.  Beberapa Sekolah Dasar yang favorit  tidak sedikit yang melakukan seleksi masuk muridnya dengan membaca, sehingga orang tua yang berkeinginan anaknya masuk ke sekolah favorit harus mengikuti les membaca pada gurunya.
Visi Dan Misi Yang Baik Terus Berjalan
Salah  satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Tegal, KB Qurrota A’yun, banyak anak dari PAUD tersebut ketika melanjutkan ke Sekolah Dasar sudah bisa membaca minimal nama sendiri.
 Ketika dikonfirmasi kepada Ketua Pengelola KB Qurrota A’yun Bapak M . Zenudin, S.Pd, kaitannya dengan pelarangan mengajari calistung pada anak usia dini beliau menyatakan, “Didalam kurikulum PAUD, salah satu Kompetensi Dasar dari anak usia dini adalah memperkenalkan huruf vokal dan konsonan dengan suku kata yang berkaitan dengan nama benda di sekitar kita. Jadi kita bisa ajarkan calistung dengan metode yang disenangi anak-anak.” Seperti yang tercantum dalam visi misi lembaga, bahwa lembaga ini mempersiapkan pendidikan  yang lebih tinggi, maka calistung pun dipersiapkan.
PAUD yang yang didirikan pada tanggal 15 Juli 2008, awalnya diadakan dirumah setiap sore hari dengan metode mengajarkan membaca dengan kartu dan bermain untuk mengenalkan suku kata pada tahap awal, diampu oleh dua orang pengajar, akhirnya telah berkembang. Kini PAUD tersebut telah memiliki tempat tersendiri dan diadakan di pagi hari, pengajarnya bertambah bahkan kini muridnya telah mencapai 49 anak yang terbagi dalam tiga kelas. Selain itu PAUD tersebut telah mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Kota Tegal dengan nomor: 421.1/002/2010 dan diperpanjang dengan nomor : 421.1/065/2017.  Hingga kini pendiri PAUD tetap mengadakan program membaca pada anak, dan hasilnya sangat memuaskan. Rata-rata setelah anak menempuh belajar di PAUD selama tiga tahun, anak dapat membaca dengan baik dan dapat melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar.
Kisah ini menjadi motivasi bagi kita, bahwa tegakkan selalu kebaikan, walaupun penolak ada di berbagai penjuru. Bukankah mengajarkan membaca itu penting? Apakah dengan adanya pelarangan mengajarkan membaca pada usia PAUD akan menjadi penghalang bagi para orang tua untuk memasukkan anaknya ke kurikulum PAUD yang mengajarkan membaca? Apakah dengan adanya pelarangan ini menjadi penghalang bagi pendiri-pendiri PAUD atau TK untuk mengajarkan program ini? Selama ini baik maka tidak perlu khawatir untuk melakukannya. Ajarkan anak untuk membaca selagi dini.
#tugasmenulisartikelbahasaindonesia 



Tidak ada komentar:

Kawan..., silahkan tinggalkan pesan...

Nama

Email *

Pesan *